Transcendence adalah sebuah film fiksi ilmiah yang
disutradarai oleh Wally Pfister, dan ditulis oleh Jack Paglen. Dibintangi oleh Johnny Depp, Rebecca Hall, Kate Mara, Cillian Murphy, Paul Bettany, and Morgan Freeman.
Dr. Will Caster (Johnny Depp) memiliki impian menciptakan sebuah
teknologi komputer super canggih yang kemampuannya akan lebih besar dari kepintaran
kolektif semua manusia yang pernah ada. Saat usahanya hampir berhasil, ia
ditembak oleh kelompok yang menyebut diri sebagai 'gerakan antiteknologi'.
Kelompok teroris anti teknologi yang menamai
diri mereka Revolutionary Independence From Technology (R.I.F.T.) menembak Will
dengan peluru berlapis bahan radiasi. Dalam keadaaan sekarat, sang istri, Evelyn (Rebecca Hall) dan
sahabatnya, Max (Paul Bettany) berusaha menolong Will dengan menghubungkan isi
otak Will ke dalam teknologi komputer yang sedang dikembangkannya. Will sekarat, menunggu
4-5 minggu menuju kematiannya. Ia tak sadar bahwa keberhasilannya justru
menciptakan monster cyber yang tak terkendali. Ia mampu mengakses seluruh
program berbasis internet di seluruh dunia, membobol bank dan kode-kode rahasia
pemerintah bahkan melihat hingga ukuran nano di seluruh penjuru bumi. Ia bebas
berselancar kemanapun tanpa batas. Ia juga mampu mengenali sistem tubuh manusia
dan membaca perasaan manusia. Termasuk mengendalikan seluruh alam semesta
layaknya Tuhan.
Will Casey (Johnny Depp) mempunyai lab yang membangun sebuah AI
(Artifical Intelegent) yang kuat. Temuan pertamanya, PINN berhasil diciptakan
dengan prosessor kuantum canggih. Namun belum sempurna sebab PINN belum
memiliki sisi perasaan dan sifat-sifat manusia lainnya. Isi otak Will yang
diunggah seluruhnya di supercomputer, menjadi jawabannya. Teknologi ibarat dua
sisi pedang, ia bisa sangat bermanfaat atau sebaliknya. Ia jika tak terkendali
dan di tangan orang yang salah, yang datang justru musibah. Meminjam konsep
High Tech High Touch milik John Naisbitt, bahwa teknologi sepatutnya tetap
mampu menyentuh sisi moral dan kemanusiaan yang tinggi. High Tech harus mampu
menyentuh nilai-nilai intrinsik kemanusiaan yang mengarah pada yang seharusnya,
kedekatan dengan manusia, alam semesta dan Tuhannya. Sehingga keseimbangan
antara High Tech dan High Touch merupakan keseimbangan antara IPTEK dan IMTAQ
(iman dan taqwa). Sebagai contoh, teknologi yang dikembangkan Will salah
satunya menyentuh bidang hybridisasi dan rekayasa genetika. Dampak positifnya,
ia mampu menemukan targeted cell therapy yang sangat bermanfaat untuk
penyembuhan kanker, mempercepat perbaikan sel yang rusak dan kemampuan
menduplikasi bahkan menciptakan sel baru dengan sangat cepat. Segala macam penyakit
bisa disembuhkan, bahkan sampai tingkatan penyakit genetik yang sampai sekarang
dinilai tak mampu diobati.
Puncaknya adalah ketika ia mampu menciptakan tubuhnya sendiri,
menciptakan manusia. . Hal itulah yang ditakutkan oleh kelompok teroris R.I.F.T.,
ketika teknologi melampaui batas kemampuan manusia. Ia menjadi tanpa batas dan
kendali yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan kerusakan bagi manusia dan
alam semesta. R.I.F.T. berusaha mati-matian menghancurkan laboratorium raksasa
bawah tanah milik Will dan Evelyn. FBI mengalami kekhawatiran yang sama. Mereka
takut Will akan menciptakan pasukan manusia tanpa mengenal kematian yang
berpotensi menjadi senjata perang. FBI melalui Joseph dan Max yang merupakan
teman akrab Will dan Evelyn, mencoba menghentikan mereka berdua. Namun gagal.
“Ketika segala upaya tak berhasil, maka saatnya mencari kambing hitam. Kita
gunakan teroris.” kata Max pada Joseph. R.I.F.T. menjadi alat FBI untuk
menghancurkan laboratorium di Brightwood tersebut. Will memang berhasil mewujudkan
impiannya. Tapi pada akhirnya dia sendiri tak mampu mengendalikan. Dan tak ada
seorangpun yang mampu memahami maksud dari Will yang sudah menjadi
supercomputer. Teknologi hybridisasi, nanoteknologi, menyembuhkan penyakit yang
tak ada obatnya, targeted cell therapy, menciptakan manusia dan immortalitas.
Evelyn mengajukan diri sebagai pembawa virus yang akan digunakan untuk
menghancurkan supercomputer Will. Ia tahu bahwa itu akan mematikannya, namun ia
tetap bersikeras karena merasa semua itu menjadi tanggung jawabnya. Evelyn dan
Will meninggal bersama. Diiringi dengan matinya seluruh jaringan komunikasi dan
internet di seluruh dunia.
Kelebihan kecerdasan buatan yang berhasil dibuat oleh will yang mampu
mengakses seluruh program berbasis internet di seluruh dunia, membobol bank dan
kode-kode rahasia pemerintah bahkan melihat hingga ukuran nano di seluruh
penjuru bumi. Dan mampu menemukan targeted cell therapy yang sangat bermanfaat
untuk penyembuhan kanker, mempercepat perbaikan sel yang rusak dan kemampuan
menduplikasi bahkan menciptakan sel baru dengan sangat cepat. Segala macam penyakit
bisa disembuhkan, bahkan sampai tingkatan penyakit genetik yang sampai sekarang
dinilai tak mampu diobati.
Dampak negatif dari film kecerdasan buatan ini adalah Transendensi
bertujuan menambahkan dimensi transendental dengan cara membersihkan diri dari
arus hedonisme, materialisme, dan budaya yang dekaden. Singkatnya, menghendaki
manusia untuk mengakui otoritas mutlak Allah SWT.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar