TUGAS 3
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Pengambilan keputusan merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil
keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau
kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang
tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit
dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang
berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi,
tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh
karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana. Keputusan adalah sesuatu pilihan
yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia.
Pengambilan keputusan
dalam organisasi adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa
yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan
bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan
itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan
seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil
keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan
dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin
yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang
demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat definisi
menurut para ahli, antara lain :
-
Menurut George R. Terry :
pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada.
-
Menurut Sondang P. Siagian :
pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling cepat.
-
Menurut James A. F. Stoner :
pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan
keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil
dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk memberikan
suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik
tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih dahulu
harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus
didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
JENIS – JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
ORGANISASI
Jenis
keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi
harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi
mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis
besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Keputusan Rutin (Keputusan
terprogram/keputusan terstruktur)
Keputusan Rutin adalah
Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah
dikembangkan untuk mengendalikannya. Keputusan
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah.
Contoh
keputusan pemesanan barang.
b. Keputusan tidak rutin (Keputusan
tidak terprogram/ tidak terstruktur)
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus
dan tidak bersifat rutin. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur
tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam
pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Contoh
keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain.
IMPLIKASI MANAJERIAL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
ORGANISASI
Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah
Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh
terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam
mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan
rencana program pengembangan sekolah.
Implikasi Manajerial dalam Pengambilan
Keputusan :
1.
Gaya Direktif (Pengarahan)
adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan
yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional
2.
Gaya Analitis
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi
terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
3.
Gaya Konseptual
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk
ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
4.
Gaya Perilaku
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk
ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Kertowardojo, Soekarno. 1986. Dasar-dasar Manajemen. Cetakan Ke XVI.
Jakarta : Miswar.
Schroeff, Vander H.J., and Makaliwe, Willem H.
1983. Manajemen dan Organisasi
Perusahaan. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Sastradipoera, Komaruddin. 1997. Pengantar
Menejemen Perusahaan. Jakarta : Rajawali Pers.
Swastha, Basu DH. 1984. Azas-Azas Manajemen Modern.
Yogyakarta : Liberty.
http://ahsanfuady.blogspot.co.id/2015/05/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar